Minggu, 28 Desember 2014

Profil dan Kisah Jonathan Knight

4.  JONATHAN KNIGHT
Berkisah Tentang Dirinya

            Nama lengkap saya Jonathan Rashleigh Knight. Seperti halnya Jordan, saya lahir di Worcester, Massachusetts. Tanggal 29 November 1968.
            Ibu saya Marlene. Ayah saya Allan. Ada dua kakak perempuan saya, Allison dan Sharon. Kakak laki-laki saya ada dua juga David dan Chris. Dan ada pula Jordan yang delapan belas bulan lebih muda dari saya. Kakak saya Sharon mempunyai putra berumur lima tahun, Matthew, yang menjadi anggota keluarga yang paling penting.
            Orang-orang sering memanggil saya Jon, tetapi saya senang di panggil Jonathan.

Pekerja Cilik
          Saya mulai bekerja mungkin setelah umur 10 tahun. Saya menjual barang-barang dari rumah ke rumah tanpa katalog.
            Saya berkeliling ke tetangga-tetangga. Ketika berumur 12 tahun, saya memperoleh pekerjaan yang pertama setelah sekolah, persisnya di Burger King.  Kakak saya menjadi manajer di sana.
            Pekerjaan saya adalah memasak dan saya lakukan dengan baik.

Hari Sekolah
            Saya rasa saya selalu naik kelas dengan baik selama sekolah.
            Ketika masih kanak-kanak, saya benar-benar suka terhadap sekolah. IPA adalah mata pelajaran yang saya gemari.
            Ketika Ayah dan Ibu saya bercerai, saya meninggalkan bangku sekolah untuk beberapa waktu. Saya masuk ke sekolah malam. Ketika saya ingin kembali ke sekolah biasa, hasil yang saya peroleh di sekolah malam tidak diakui. Saya harus lebih banyak membuang waktu untuk mengejar ketinggalan. Sekolah memang tidak dapat memberi angka rapor untuk kegiatan saya di jalan-jalan.

Pengaruh Musik
            Saya mulai bernyanyi di koor pada usia 7 tahun. Herb Peterson adalah pemimpin koor kami. Saya rasa dia merupakan salah satu diantara orang yang mempengaruhi hidup musik saya. Dia banyak mengajarkan tentang musik pada saya. Kelak pada suatu waktu mungkin... saya menjadi bintang.

            Saya akui saya memang sering bermimpi untuk menjadi orang terkenal. Saya sadar saya sering berkeliling rumah menggenggam mic dan bernyanyi di depan cermin. 

Profil dan Kisah Joseph Mc Intyre

3.  JOSEPH Mc INTYRE
Berkisah Tentang Dirinya

          31 Desember 1972, di Rumah sakit Glover di Needham, Massachusetts saya lahir. Ayah memberiku nama “Joseph Murey” nama itu sama dengan nama teman dekat keluarga kami, dan ayah tiba-tiba memutuskan untuk memberi nama demikian.
            Orang tua saya bernama Khatherine (orang memanggilnya: Kay) dan Thomas.
            Ayah saya bekerja sebagai tukang batu. Dia adalah ketua Serikat Kerja Tukang Batu untuk wilayah New England dan Wakil Ketua di tingkat Nasional. Ibu saya hanya sebagai ibu rumah tangga yang menyiapkan segalanya untuk kami.

Hari Sekolah
            Saya mulai bersekolah di taman kanak-kanak, yang terletak di dekat rumah. Yang paling saya ingat sekolah di TK adalah masa sekolah setengah hari dan ibu selalu mengantar saya serta menjemput saat pulang sekolah tiba.
            Mulai sekolah dasar ibu sudah tidak mengantar dan menjemput saya karena saya mulai ikur bus sekolah.
            Pada saat saya dibangku sekolah saya telah bergabung dengan sebuah band New Kids, namun saya tidak pernah bercerita pada teman-teman sekolah. Kami melakukan show di wilayah Boston sering di larut malam. Kadang-kadang saya pulang jam empat pagi, saya pun tidur hanya dua jam saja kemudian bangun untuk berangkat ke sekolah.
            Saya tidak pernah mengikuti kegiatan ekstra kurikuler. Sehabis jam pelajaran selesai saya langsung pulang.
            Tapi saya banyak hal harus mulai digodok di band. Saya mulai membocorkan kegiatan bermain band saya kepada teman-teman sekolah dengan cara saya memberi tahu rencana kami untuk mengadakan tur dengan Tiffany.

            Semenjak terlaksananya tur itu saya tidak kembali lagi ke bangku sekolah.

Profil dan Kisah Jordan Knight

2.  Jordan Knight
Berkisah Tentang Dirinya

Saya lahir di Worcester, Massachusetts, pada tanggal 17 Mei 1970.
            Nama lengkap saya adalah anak ke-6, setelah Allison, Sharon, David, Christopher dan Jonathan.
            Ibu saya, Merlene, berasal dari Kanada.
            Di awal masa kecil saya, di Westwood, pinggiran Boston, kami berempat laki-laki yang bersaudara tidur di tempat tdur bertingkat. Dua orang di atas dan dua yang lainnya di bawah. Saya selalu sekasur berdua dengan Jonathan.
            Saya dekat dengan semua saudara laki-laki sekandung saya.
            Dalam soal kepribadian, saya sangat mirip dengan saudara perempuan saya, Allison. Allison sangat pendiam, pemalu dan saya rasa kami selalu mengalami kesulitan bilaberhadapan dengan orang lain, bila muka bertemu muka hanya berdua.
            Saya biasa menjadi anak yang terkecil. Saya biasa di sangka wanita, dengan rambut panjang.
            Ayah saya, Allan, tukang kayu dan sekaligus pendeta. Ibu saya pekerja sosial.

Hari Sekolah
            Saya dan Donnie ikut dalam bus jemputan sekolah yang sama. Jadi saya telah berjumpa dengan Donnie sejak saya masih kecil. Namun saya lebih dekat dengan adiknya, Mark. Saya dan Mark berteman akrab.
            Waktu itu saya menganggap Donnie “tukang ganggu”. Dia sering menarik leher saya dan mengejek, “Ah, Jordan. Kok kamu kecil amat, sih.”
            Saya cukup berhasil dalam pelajaran. Saya suka matematika dan saya banyak membaca buku. Sekarang pun saya suka membaca. Saya rasa saya cerdas.
            Yang paling saya senangi di sekolah saya adalah kesenian (termasuk drama) yang porsinya cukup besar. Saya selalu ikut bermain drama. Drama pertama yang saya mainkan adalah Charlie and the Chocolate Factory. Saya memainkan peranan utama sebagai Charlie.

Pengaruh Musik
            Di masa muda saya rajin ke gereja. Ya, semua keluarga saya setiap minggu ke gereja. Bagi saya lebih-lebih waktu masih kanak-kanak, yang paling mengesankan dari gereja adalah koor.
            Namanya koor gereja All Saints Episcopal. Koor ini terkenal sebagai koor kelas tinggi! Orang harus diuji dulu sebelum bisa ikut bergabung dengan koor ini. Tapi saya masuk tanpa diuji karena pemimpin koornya, Herb Peterson sahabat keluarga kami yang tahu persis bahwa saya bisa menyanyi.

Usia Belasan

            Saya hidup liar di usia belasan. Saya gentayangan di jaln-jalan. Ke pesta saya datang terlambat dan tidak pulang sama sekali. Saya tumpangi kereta api sepanjang malam dan mencoterkan nama saya di dinding-dinding kereta. Begitulah kami lebih banyak hidup di kereta.

Profil dan Kisah Donnie Wahlberg

Profil dan Kisah Personil New Kids On The Block

 1. Donnie Wahlberg
Berkisah Tentang Dirinya

            Tanggal lahir saya 17 Agustus 1969. Sejak lahir hingga selama ini saya tinggal di Boston. Saudara-saudara saya (berturut-turut dari yang paling tua) bernama: Debbie, Arthur, Michelle, Paul, Jimbo, Tracey, dan Bobbo. Sesudah saya ada satu adik lagi yaitu yang bernama Mark.
            Ibu saya bernama Alma dan Ayah saya Donald.
            Nama lengkap saya Donald E. Wahlberg, J. Ibu selalu memanggil Baby Donnie. Teman-teman memanggil Donnie. Hanya di sekolah saya dipanggil Donald.
            Di masa kecil saya, keluarga saya tidak kaya. Tapi saya tidak merasa miskin sebab saya sungguh tidak menginginkan lebih dari yang saya peroleh. Ibu bekerja rangkap, di bank dan sesudah itu di rumah sakit. Kami memang membutuhkan penghasilannya dari dua tempat itu. Ayah menjadi supir truk dan bus. Meskipun begitu, kami selalu mendapatkan makanan yang cukup. Kami sadar kami masih memiliki lebih dari yang dimiliki banyak orang lain.

Hari Sekolah
            Danny Wood satu bus sekolah dengan saya. Tapi mulanya saya sama sekali tidak mengenalnya. Yang saya tahu, Jimbo mengenal kakak Danny Wood.
            Saya dan Danny Wood tidak begitu dekat selama di Sekolah Dasar. Kami jarang sekelas.
            Barulah di sekolah menengak pertama kami selalu sekelas. Di sanalah kami mulai sering bersama.
            Saya anak yang betul-betul cerdas. Saya naik kelas dengan baik.
            Tahun-tahun di SMP menyenangkan untuk saya. Tahun-tahun yang paling liar, paling gembira, dan paling gila. Di SMA saya mulai risau akan soal-soal yang sebetulnya tidak begitu penting.
            Di SMA saya mulai memikirkan penampilan saya. Maksud saya, saya mulai ingin terlihat menarik, berpakaian bagus.

Akar Musik
            Musik saya berakar di musik rap dan heavy metal, karena saudara-saudara saya, karena saudara-saudara saya, Artie dan Paul, selalu mendengarkan heavy metal.
            Artie menyukai Led Zeppelin. Paul suka AC/DC. Anak-anak di sekolah memutar rap, dan saya juga. Lagu yang pertama saya tulis adalah rap. Saya menuliskan bersama saudara saya, Mark.
            Sebetulnya kami hanya mencuri ide “Rapper’s Delight”, lagu rap pertama yang mencapai komersial. Nama lagunya kami ganti menjadi “The Ronald Reagan Rap,” lagu pertama yang saya tulis! Saya tidak banyak membeli rekaman. Rekaman yang saya beli, agak gila, rekaman saudara Maurice Starr, Space Cowboynya Jonzon Crw.
            Belakang baru saya mengenal album Maurice Starr!
            Saya bermain band ketika berumur sekitar delapan tahun. Nama band kami Risk. Saya dan teman-teman (Billy, Eric dan Jamie) ber-drum, gitar, dan harmonika di garasi. Kami merekam permainan kami di kaset.
            Hasilnya kelihatan bagus.

Usia Belasan
            Ketika saya berumur 13 tahun, ayah dan ibu saya bercerai. Tentu saja saya lebih suka kalau perceraian itu tidak terjadi. Tapi toh tak terelakan! Untunglah ayah pindah tidak terlalu jauh dari rumah kami.
            Sejak itu Natal selalu saya rayakan di dua rumah, di rumah ayah dan di rumah ibu. Setelah ayah bercerai, hubungan saya dengan ayah menjadi lebih baik.
            Ketika ibu menikah lagi, ayah tiri saya tidak membuang tempat ayah kandung saya dari dalam diri saya. Dia tidak pernah melarang ajaran-ajaran ayah kandung saya.
            Setelah lulus dari kelas 6 SD saya bertemu dengan The Kool Aid Bunch, yang kemudian mengubah jalan hidup saya. Mereka adalah Danny Wood, Elliot, Joe (bukan Mc Intyre), David dan Chris Knight (saudara Jordan).
            Dunia belasan tahun saya adalah dunia penuh cewek. Saya selalu punya cewek. Saya selalu baik terhadap cewek.
            Banyak orang yang menggolongkan saya anak jalanan. Saya tidak pernah sengaja berbuat untuk dikenal sebagai anak jalanan.
            Saya hanya berusaha menjadi diri saya sendiri.