2. Jordan
Knight
Berkisah
Tentang Dirinya
Saya lahir di
Worcester, Massachusetts, pada tanggal 17 Mei 1970.
Nama lengkap saya adalah anak ke-6, setelah Allison,
Sharon, David, Christopher dan Jonathan.
Ibu saya, Merlene, berasal dari Kanada.
Di awal masa kecil saya, di Westwood, pinggiran Boston,
kami berempat laki-laki yang bersaudara tidur di tempat tdur bertingkat. Dua
orang di atas dan dua yang lainnya di bawah. Saya selalu sekasur berdua dengan
Jonathan.
Saya dekat dengan semua saudara laki-laki sekandung saya.
Dalam soal kepribadian, saya sangat mirip dengan saudara
perempuan saya, Allison. Allison sangat pendiam, pemalu dan saya rasa kami
selalu mengalami kesulitan bilaberhadapan dengan orang lain, bila muka bertemu
muka hanya berdua.
Saya biasa menjadi anak yang terkecil. Saya biasa di
sangka wanita, dengan rambut panjang.
Ayah saya, Allan, tukang kayu dan sekaligus pendeta. Ibu
saya pekerja sosial.
Hari
Sekolah
Saya dan Donnie ikut dalam bus jemputan sekolah yang
sama. Jadi saya telah berjumpa dengan Donnie sejak saya masih kecil. Namun saya
lebih dekat dengan adiknya, Mark. Saya dan Mark berteman akrab.
Waktu itu saya menganggap Donnie “tukang ganggu”. Dia
sering menarik leher saya dan mengejek, “Ah, Jordan. Kok kamu kecil amat, sih.”
Saya cukup berhasil dalam pelajaran. Saya suka matematika
dan saya banyak membaca buku. Sekarang pun saya suka membaca. Saya rasa saya
cerdas.
Yang paling saya senangi di sekolah saya adalah kesenian
(termasuk drama) yang porsinya cukup besar. Saya selalu ikut bermain drama.
Drama pertama yang saya mainkan adalah Charlie and the Chocolate Factory. Saya
memainkan peranan utama sebagai Charlie.
Pengaruh
Musik
Di masa muda saya rajin ke gereja. Ya, semua keluarga
saya setiap minggu ke gereja. Bagi saya lebih-lebih waktu masih kanak-kanak,
yang paling mengesankan dari gereja adalah koor.
Namanya koor gereja All Saints Episcopal. Koor ini
terkenal sebagai koor kelas tinggi! Orang harus diuji dulu sebelum bisa ikut bergabung
dengan koor ini. Tapi saya masuk tanpa diuji karena pemimpin koornya, Herb
Peterson sahabat keluarga kami yang tahu persis bahwa saya bisa menyanyi.
Usia
Belasan
Saya hidup liar di usia belasan. Saya gentayangan di
jaln-jalan. Ke pesta saya datang terlambat dan tidak pulang sama sekali. Saya
tumpangi kereta api sepanjang malam dan mencoterkan nama saya di
dinding-dinding kereta. Begitulah kami lebih banyak hidup di kereta.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar